POKER ONLINE
Poker Online, Kebiasaan-kebiasaan Yang Dapat Membuat Hancur Suatu Pernikahan - Harapan untuk bisa memiliki keluarga yang bahagia adalah dambaan setiap orang, tetapi berbagai permasalahan yang dihadapi kadang bisa membuat cita-cita tersebut musnah. Permasalahan-permasalahan yang dimaksud bisa berasal dari mana saja, termasuk datang dari kebiasaan-kebiasaan buruk yang dimiliki oleh setiap orang. Apa sajakah itu, berikut di antaranya:
1. Kebiasaan tidak menjaga penampilan - Menurut Tina B. Tessina, penulis "How to be Couple and Still be Free", seringkali pasangan yang telah menikah tidak lagi mempedulikan penampilan mereka. Padahal, dalam hubungan pernikahan menjaga penampilan sama pentingnya ketika masih berpacaran dulu, melaluinya mampu meningkatkan keharmonisan serta harga diri dari pasangan Anda. Oleh karena itu, jangan malas untuk berdandan, segera perbaiki penampilan Anda dan rasakan perubahan sikap dari pasangan Anda.
2. Kebiasaan menghabiskan waktu bersama teman, pekerjaan dan hobi - Tidak ada yang melarang Anda untuk bekerja, bergaul bersama teman-teman atau mengerjakan hobi Anda. Tapi, jika waktu untuk keluarga dan pasangan Anda sering terabaikan karena hal-hal tersebut, maka bersiap-siaplah menerima amarah dari pasangan Anda. Selalu utamakan kepentingan keluarga dan pasangan Anda, sehingga Anda akan selalu mendapatkkan respek dari mereka.
3. Kebiasaan mengkritik - Entah sudah menjadi ciri khas atau tidak, tapi kebiasaan Anda dalam mengkritik dapat membuat pasangan lama-kelamaan merasa bosan. Mengkritik sah-sah saja dilakukan, tapi jangan jadikan sebuah kebiasaan, sehingga Anda tidak tahu membedakan kapan saat yang tepat untuk mengkritik dan kapan saatnya memberikan pujian.
4. Kebiasaan curiga - Jangan mudah curiga karena pasangan Anda bukanlah seorang kriminal yang harus diinterogasi setiap hari. Hentikan segera kebiasaan semacam ini atau jika tidak akan membuat pasangan Anda menjadi tidak menghargai Anda dan lama-kelamaan membuat rasa cintanya kepada Anda akan memudar digantikan rasa benci yang amat mendalam.
5. Kebiasaan marah-marah tanpa alasan - Kebiasaan marah identik dengan penderita darah tinggi, penderita darah tinggi umumnya tidak mampu mengendalikan emosi, sehingga ketika tersinggung ataupun menghadapi masalah kecil emosinya langsung meledak. Jika Anda bukan penderita darah tinggi atau tidak ingin menderita darah tinggi, maka berusahalah mengendalikan emosi Anda karena kemarahan yang tidak terkontrol justru akan membuat kesehatan menurun dan pasangan tidak menghormati Anda.
6. Kebiasaan mengatur - Kebiasaan suka mengatur dapat membuat pasangan merasa tertekan akibat dibatasi gerak-geriknya. Pasangan Anda bukan lagi anak kecil, karena itu hindari kebiasaan ini supaya dia mampu menikmati aktivitasnya dan semakin menyayangi Anda.
7. Kebiasaan melakukan kekerasan fisik - Dalam sebuah pernikahan melakukan kekerasan fisik terhadap pasangan haram hukumnya. Kekerasan fisik adalah bentuk lain dari eksploitasi terhadap tubuh seseorang yang dapat mendatangkan luka tidak hanya fisik tapi juga batin si korbannya.
8. Kebiasaan hura-hura - Kebiasaan pesta pora atau mengunjungi klub-klub malam adalah perbuatan yang dapat membahayakan pernikahan. Bagaimana tidak, kebiasaan semacam ini identik dengan pergaulan bebas dan pemborosan. Jadi bisa Anda bayangkan, jika Anda memiliki pasangan semacam ini apakah Anda yakin pernikahan Anda akan bahagia dan bisa bertahan lama.
9. Kebiasaan mementingkan diri sendiri - Pada dasarnya setiap orang memiliki sifat egois dalam diri mereka, tapi dalam hubungan pernikahan kebiasaan semacam ini harus bisa dihilangkan agar kebahagiaan selalu dirasakan. Di samping itu, kebiasaan mementingkan diri sendiri sangat merugikan tidak hanya bagi pasangan tapi juga untuk anak-anak Anda.
Tidak dipungkiri setiap orang memiliki kebiasaan buruk masing-masing dan ini adalah fenomena nyata yang terjadi dalam kehidupan. Namun, kebiasaan-kebiasaan buruk yang dimiliki sebaiknya tidak dipelihara, tetapi harus bisa dihilangkan agar tidak menjadi batu sandungan dalam kehidupan. Semoga Anda mampu membuat keputusan dengan bijaksana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar