Poker Online - Diperlukan komunikasi yang baik untuk dapat menyelesaikan masalah bersama pasangan. Pembicaraan dua arah ini pun akan lebih bermakna jika dilakukan dalam waktu dan tempat yang tepat, sehingga apa yang diinginkan dapat tersampaikan dengan baik. Lalu, seperti apa momen dan tempat yang tepat untuk membicarakan hal besar dengan pasangan?
1. Meminta Kejelasan Hubungan
Ketika membahas kejelasan dalam hubungan, banyak pria yang ragu untuk memberi label pada hubungan yang telah dijalani. Umumnya, mereka beralasan karena takut akan memengaruhi kebebasan, atau masih ragu jika nantinya si wanita akan begitu bergantung padanya. Meminta kejelasan seperti ini memang menakutkan bagi seorang wanita, terlebih lagi takut akan dicap agresif atau parahnya justru ditinggalkan. Psikolog Diana Kirschner, Ph.D., penulis buku Sealing the Deal: The Love Mentor's Guide to Lasting Love memberikan beberapa saran.
Waktu: Untuk mencegah si dia takut atau merasa dikejar-kejar dengan urusan kejelasan hubungan, Diana menyarankan untuk menunda pembicaraan sampai Anda dan dia sudah sangat dekat. Dalam artian sudah sering menghabiskan waktu bersama setidaknya 2 bulan, juga sudah mengenal keluarga dan temannya. Langkah-langkah itu adalah indikator yang menunjukkan jika si dia sudah siap memiliki hubungan serius.
Ide yang baik untuk membicarakan hal ini ketika keadaan sedang santai dan menyenangkan. Misalnya setelah melakukan aktivitas olahraga atau setelah menghabiskan waktu tertawa lepas bersamanya. "Ini karena seluruh aktivitas yang dilakukan berdua dan penuh dengan sentuhan akan memperbanyak hormon oxytocin yang membuat Anda merasa makin dekat dan terbuka," kata Diana.
Bicarakan hal ini tanpa nada memaksa. Misalnya, "Temanku mengundangku untuk datang ke pesta pernikahannya, tapi ia ingin aku datang bersama pasanganku. Kamu mau datang bersamaku, atau aku perlu mengajak teman lainnya?"
2. Anda Ingin Dinikahi
Waktu: Untuk beberapa pria, perbincangan mengenai pernikahan bisa jadi menakutkan. Hal ini pun banyak membuat wanita yang telah menjadi pasangannya merasa khawatir tentang masa depan hubungan. Bicarakan hal ini dengannya jika Anda dan dia sudah merasa sangat dekat dan terbuka dalam hal apapun. Pernikahan seorang teman juga bisa menjadi awal mula yang baik dengan obrolan, "Apa kamu bisa melihat kita seperti pasangan itu nantinya?" Dengan begitu pembicaraan pun akan semakin dalam, namun tetap tenang. Hindari untuk bertanya padanya terus menerus atau dia akan merasa tersudut, yang justru membuat pembicaraan ini lebih emosional (dalam arti yang buruk).
Tempat: Sama halnya dengan meminta kejelasan hubungan, Anda bisa memulai membicarakannya jika sudah merasa terbuka satu sama lain. Utarakan perasaan ketika tengah menikmati akhir pekan bersamanya di sofa, setelah makan malam, atau aktivitas apapun yang membuat hubungan Anda makin dekat.
3. Memutuskan Hubungan
Waktu: Apapun alasannya, diputuskan memang tak pernah menyenangkan. Namun setidaknya, dapat mengurangi kesedihan pasangan dan tanpa emosi ketika pembicaraan dimulai. Menurut Diana, dengan banyaknya waktu yang dihabiskan bersama, akan sulit baginya jika ia harus menghadapi hal ini di akhir pekan. "Jadi pilih waktu di hari kerja, sehingga ia tidak terlalu memikirkannya karena pekerjaan atau aktivitas lain yang ia lakukan sehari-hari,"tuturnya.
Tempat: Entah itu dilakukan di tempat umum atau tidak, Anda perlu memikirkan reaksi darinya setelah itu. Jika Anda berhadapan dengan pria yang mudah meledak emosinya, akan lebih baik jika Anda menyelesaikannya di tempat umum, seperti sebuah cafe.
Namun jika sebaliknya, ruangan yang privat adalah tempat terbaik bagi Anda mengutarakan isi hati sejujurnya dan membantu ia lebih tenang. Ditambahkan oleh sang psikolog, jangan mengungkapkan kalimat putus saat Anda marah; yang nantinya akan memicu pertengkaran besar dan berakhir tidak menyenangkan. Gunakan kepala dingin sehingga pembicaraan akan lebih dewasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar