Jumat, 08 April 2016

Bandar Poker - Ternyata Angka Depresi Para Pengguna Social Media Amatlah Tinggi


Ternyata angka depresi para pengguna social media amatlah tinggi



Bandar Poker - Social media kerap dipergunakan sebagai ajang eksistensi diri, memperbanyak teman, menyebarkan informasi hingga media potensial untuk mengawali bisnis. Di balik itu, social media seperti Facebook, Twitter, Path, Snapchat dan lain sebagainya juga menyimpan sisi gelap.

Bersosialisasi di dunia maya bagaikan dua sisi mata uang. Menghindarkan kita dari kebosanan tapi di sisi lain justru berpotensi menyebabkan depresi. Menurut hasil survei terbaru di Inggris, sedikitnya satu dari lima orang mengaku bahwa menggunakan social media membuat mereka depresi.

Survei menemukan 6,9 juta orang dewasa di Inggris kerap membanding-bandingkan kehidupan nyata mereka dengan hidup teman-temannya yang di-posting di social media. Padahal kenyataan tidak selalu sesuai dengan imej di dunia maya, yang seringkali dilebih-lebihkan atau 'dibingkai' sedemikian rupa agar terlihat 'sempurna'.

Lebih dari 50 persen responden juga merasakan tekanan untuk menggunakan social media. Sebanyak 56 persen orang mengatakan merasa harus mem-posting dan menyebarkan konten-konten menarik agar selalu diperhatikan pengguna akun lainnya.

Survei yang dilakukan Privilege Home Insurance tersebut juga mengungkapkan, 18 persen pengguna akun social media hanya akan mem-posting foto jika mereka terlihat menarik di dalamnya. Sementara tujuh persen orang hanya akan mengunggah fotonya setelah diedit atau memakai filter.

Dengan 'usaha' yang telah mereka lakukan sebelum posting foto, ekspektasi pun muncul. Ada 10 persen pengguna akun yang merasa malu jika postingan foto atau status mereka tidak mendapatkan 'like', tidak jadi favorit, tidak di-retweet atau tanpa komentar.

Lebih jauh lagi, delapan persen responden akan menghapus postingan mereka jika tidak ada respon atau interaksi dari pengguna akun lainnya. Responden usia 18-34 tahun tercatat sebagai kategori yang paling rentan mengalami depresi akibat pengaruh social media tersebut.

Dalam kelompok usia ini, 23 persen diketahui pernah berargumen dengan pengguna akun social media lainnya. Ada pula 17 persen orang yang menyesali komentar yang telah ditulisnya di akun seseorang.

Berkaitan dengan etiket di social media, survei menemukan ada 36 persen responden yang merasa punya keharusan untuk memberi 'like' pada postingan teman mereka. Aktivitas lain yang menurut mereka penting juga dilakukan adalah mengucapkan 'Selamat Ulang Tahun' di social media, meskipun ucapan itu sudah diberikan secara langsung.

"Social media membawa lingkup pertemanan modern saat ini jadi bias. Dibandingkan menghabiskan waktu berkualitas bersama-sama, orang terlihat lebih peduli dengan popularitas mereka di dunia maya dan mengecek hal-hal yang dangkal seperti 'like'," ujar Dan Simon, kepala Privilege Home Insurance, seperti dikutip dari Daily Mail.

Dan pun mengingatkan untuk berhati-hati mem-posting apapun di social media. Ia berpendapat bahwa segala hal yang dimuat di social media akan terlihat di berbagai media, termasuk Google.

"Jadi orang harus cerdas mem-posting yang mereka mau di situ. Seketika Anda meng-klik tombol 'post', Anda tidak lagi punya hak penuh atas konten Anda sendiri," tegasnya.

Posted By : 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar